Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

angan semu (new idea)

Belum genap seminggu kepergian ibu, ayah sudah membawa wanita lain ke dalam rumah. Entah kenapa ayah seberani ini saat ini, padahal beberapa kerabat almarhumah ibu masih sering bertandang ke rumah, menjengukku yang kini menjadi piatu, atau sekedar menyapa kakakku yang sejak kepergian ibu lebih memilih di luar rumah, dia memilih kembali bertemu dengan teman – teman smanya sebelum kembali lagi ke Bogor, ke tempatnya menimba ilmu. Aku masih enggan memandangnya, walau sejak tadi aku tahu dia sebenarnya sedang mencuri pandang ke arahku. Dia ingin aku tertarik padanya. Mungkin aku akan tertarik memiliki ibu tiri, namun tidak sekarang. Aku masih ingin menikmati kepedihan yang diakibatkan oleh kehilangan. Aku ingin menikmati rasa sakit sekaligus bercampur lega karena akhirnya bisa melepaskan ibu kandungku dengan suka cita setelah dia melawan penyakit yang berada di badannya. Ayahku datang, memecah kebisuan di antara kami berdua. Enam belas aku hidup di dunia baru kali ini aku bias membaca