Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

My Big Dream

    Saya rasa dari ketiga hari #kf3days ini, hari ini adalah hari yang membuat saya paling tergesa gesa untuk menuliskan, bukan karena sentimental atau apa hanya saya merasa benar - benar optimis dengan yang namanya impian.     Impian saya yang belum terwujud adalah menjadi penulis, saya merasa ada sesuatu yang membuat saya tidak percaya diri untuk membagikan tulisan saya. Dan malah ditambahi dengan bumbu kemalasan yang membuat saya sendiri juga tak segera menyelesaikan naskah saya.      Sedih sih, padahal harapan banyak orang di sekitar saya adalah agar karya saya segera dibukukan. Tapi mengingat penolakan yang pernah saya dapatkan membuat saya takut dan nggak tahu harus nulis yang gimana lagi biar bisa tembus di penerbit mayor.       Usaha dan doa selalu saya lakukan, entah bisa disebut keras atau tidak, karena saya kadang merasa malas sekali untuk menyelesaikan naskah, kadang juga kalau kadung bersemangat, semangatnya kadang membabi buta. Saya rasa masalah terbesar ada di manajem

Time Machine

    Andai ada mesin waktu, kesalahan apa yang harus aku perbaiki? Pertanyaan yang berat sebab pasti akan mengorek kisah lama dan pasti pahit alias nggak mau diingat sekaligus sulit dilupakan.     kalau aku kembali ke masa kecilku, aku ingin tidak menghadapi kejadian dimana pamanku membentakku dan mengusirku dari rumah Eyang. Itu kejadian menjadi momok terbesar. Di hadapan banyak sepupuku saat usiaku masih balita aku diusir seperti pengusiran di sinetron. Menakutkan sekali. Bahkan ada masa di mana aku nggak berani ke rumah Eyang sendirian sebab aku takut ketemu pamanku itu, makin gede makin gak jadi takut tapi jadi berani, berani dalam artian bantah, atau ngeremehin gitu kalau dia bicara. Entahlah Semoga Tuhan menmenyadarkan dia. Dan sekarang aku jarang ke rumah Eyang semenjak Eyangvmeninggal dunia. Ibuku juga jarang ke sana. Paling kalau ada arisan keluarga saja. Sebab penduduk di rumah sana ya pamanku, bibiku (adiknya ibuk uang lain lagi), dan kakak sepupuku (anak dari bu dheku atau

SAHABAT MASA KECIL

     Banyak sekali kisah tentang sahabat di masa kecil, banyak yang bisa diceritakan satu persatu. saya rasa semua anak sekelas adalah sahabat saya di masa kecil, saya termasuk pribadi yang suka bergaul. saya suka bersahabat dengan saya, namun di masa kecil saya juga punya sifat buruk yakni suka pamer, apa saja dipamerin, ini itu dipamerin, bahkan sampai mengarang punya ini itu padahal nggak punya.      Sahabat - sahabat saya di masa kecil juga pada lucu - lucu, mereka seringkali bikin aku tertawa dan sekaligus menangis sebab aku suka dikerjai jika masuk dalam permainan, seperti jika main petak umpet, selalu saya kena jaga sampai berkali - kali.       namun anehnya saya merasa masa kecil saya begitu menyenangkan, sampai akhirnya kami semua duduk di kelas lima SD, teman ada yang ganti dan ada yang baru datang, lalu dua tahun terakhir malah persahabatan menjadi lebih seru. bahkan yang paling seru adalah ketika  sahabatku cowok melakukan kesalahan yang tak akan terlupakan.      pada wa

MEMETIK MANFAAT DARI KEKURANGAN DAN KEMALANGAN

03 Pebruari 2008 – 10:41   (Diposting oleh: Editor) “I see only the objective, therefore the obstacles must give way. – Saya hanya memperhatikan secara obyektif. Karenanya setiap tantangan yang harus saya hadapi justru memberi saya jalan keluar.” ~ Napolean Bonaparte Kekurangan dan kemalangan merupakan suatu hal yang sangat dihindari orang. Bahkan mayoritas manusia merasa malu mengakui kekurangan yang mereka miliki. Mereka beranggapan bahwa kekurangan hanya akan menjadi obyek cemoohan. Bahkan mereka berpikir bahwa kekurangan adalah penghalang untuk mendapatkan perlakuan ataupun kehidupan yang layak. Pemikiran seperti itu tentu saja tak hanya menyiksa diri sendiri, melainkan membunuh kesempatan untuk hidup lebih baik. Bukankah jauh lebih baik jika kita menerima, mencintai dan menghargai diri sendiri apa adanya? Karena manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan segala kelebihan dan kekurangan. Bila saja kita bersedia mengintropeksi diri, tentu masing-masing diantara kita mempunyai keuni