Langsung ke konten utama

RESENSI: SENJAKALA - RISA SARASWATI



Judul       : SENJAKALA
Penulis    : Risa Saraswati
Penerbit   : Bukune
Tebal       : x+218 hlm; 14x20 cm
ISBN       : 978-602-220-294-3

Blurb:


Senjakala.
Setiap orang punya perasaan yang berbeda tentang gurat , merah yang menghiasi langit senja itu. Ada yang menganggapnya indah, tenang, bahkan romantis-seperti yang sekarang kian populer disajakkan para penyair.

Namun, bagiku. Peter, Hans, Hendrick, William, dan Janshen, saat itu artinya tidak boleh kemana-mana. Kami akan berada di kamar dan bercerita tentang hal mengerikan apa saja yang bisa muncul di waktu senja.

Anak-anak itu ketakutan,

Semakin besar rasa takut mereka, makin semangat aku bercerita. Sekumpulan kisah-kisah paling menyeramkan dari makhluk yang bermunculan pada jelang malam itu di buku ini.

Selamat mengikuti Senjakala, sisi lain dari indah gurat senja.

###

Buku ini merupakan kisah menarik tentang kisah yang dialami oleh Risa Saraswati sendiri perihal waktu senja, dan diceritakan kepada para sahabatnya yang mana mereka adalah hantu juga. mereka adalah Hans, Peter, Hendrick, William, dan si kecil Janshen.

Buku ini sangat menarik bahkan dari sampulnya, sampulnya menunjukkan sesuatu yang dalam, kelam, dan sangat mencekam. lalu tentang judul senjakala sendiri yang mana memberikan arti "di kala senja" membuat saya sadar kalau orang - orang zaman dulu memang banyak melarang anak anak mereka untuk bermain sewaktu senja datang, dan meminta anak anak mereka masuk ke dalam rumah, ibadah dan mengaji. ternyata dari buku ini saya jadi paham bahwa energi mistis di jam - jam tersebut sangat besar, sehingga suasana mistis dapat dirasakan lebih dari jam - jam lainnya.

Buku ini membuka diri saya untuk mengetahui bahwa hantu juga bisa merasa takut pada hantu yang lain, dan juga saya jadi tahu dari buku ini jika waktu senja memang adalah waktu di mana para makhluk halus ini berkumpul, jadi kita sebagai manusia diminta untuk sangat hati - hati.

oke, masuk ke cerita dalam buku, saya suka sekali dengan cerita - cerita Risa ini, karena Penulis menyusunnya juga dengan sangat baik. awalnya saya cukup terenyak karena ternyata yang namanya "Kalong Wewe" itu ada dan kesukaannya masih sama, yakni menggondol anak anak kecil.

Oke, nggak perlu terlalu banyak basa basi, sekarang saatnya saya ceritakan detail tentang cerita - cerita di Senjakala ini, check this out:

1. Senjakala
 Cerita diawali dari kisah Iyan, yang diculik oleh Kalong Wewe. karena dia main melebihi jam dibolehkannya bermain, segala upaya dilakukan untuk mencari Iyan, sampai meminta pertolongan pihak berwajib. namun hilangnya Iyan bukanlah karena diculik oleh penculik atau penjahat, namun dia digondol oleh sesosok makhluk mengerikan, makhluk itu mengadang mereka saat selepas pulang menjemput Iyan. ngeri bukan sih?

2. Sukma
Cerita ini yang menurut saya sangat seram, sangat menakutkan, tak bisa terbayangkan bila bertemu dengan sosok seperti Sukma ini, Sukma adalah dulunya seorang penari, namun karena satu dan lain hal, maka dia menjelma menjadi seorang Sukma yang menyeramkan, tak lain Sukma adalah menjelma "Kalong Wewe" dengan gambaran luka borok menganga, serta liur yang tiada henti menetes.

Dari sosok Sukma ini, Risa merasakan sendiri gatal gatal di sekujur tubuh dan di bagian kiri kanan bibirnya berdarah. ngeri banget kan, jadi takut untuk bertemu dengan Sukma.

3. Rindu
 Cerita ini tentang sosok bernama Kinanti, dia adalah anak seorang tentara pada masa kemerdekaan, dia sangat manis, suatu hari dia sangat ingin pergi ke pasar bersama orangtuanya, namun selalu dijanjikan sama orang tuanya. hingga keinginan itu tidak pernah terwujudkan.

ada sesuatu yang terjadi yang memilukan dari kisah tentang "kerinduan" ini.

4. Hide And Seek
Berkisah tentang Jodi yang diusili oleh teman - temannya, dan kabar burung tentang sekolah yang angker di sore hari. lalu teman teman Jodi itu mengajak Jodi main petak umpet, dan parahnya lagi mereka meninggalkan Jodi sendirian di sekolah.

Akhirnya Jodi sendirian, namun menurut pengetahuan dia, Teman temannya tadi masih menyauti setiap perkataan Jodi. tentunya sambil ketakutan. dalam ketakutan itu Jodi bertemu dengan sosok yang menyeramkan sebagai anak kecil dan juga gadis penunggu sekolah.

5. Birai
berkisah tentang seorang bernama Dewi Kunti, seorang suster atau perawat yang bekerja siang malam dan tanpa lelah menggantikan tugas teman - temannya yang berhalangan kerja, guna mendapatkan uang lebih banyak. dia sangat tidak percaya pada bangsa makhluk halus, sampai akhirnya dia bertemu sendiri, dan mendapati banyak kenyataan yang menyakitkan hatinya. kalian pasti penasaran apa yang

6. Mati
Berkisah tentang Agus, seorang supir taksi yang merasa membutuhkan uang dalam jumlah banyak karena didesak ibunya, ibunya juga sebal sama Agus yang hanya bekerja jadi sopir taksi saja padahal dia adalah sarjana, lalu Agus sendiri mendapati kenyataan memilukan berkaitan dengan masa "Senja" dan juga berkaitan dengan uang, yang jelas dia sampai mendapati dirinya menjadi mati.

Namun nasib baik masih mendapati Agus, karena dia masih hidup dan meminta maaf pada Ibundanya.

7. Selamat Malam

Cerita ini membuat saya ikutan sedih, di mana RIsa merasakan sedih yang tak terperikan karena merasa akan segera mati, maka dia menulis surat pada teman teman gaibnya, surat surat ini amat memikat dan membuat pembaca merasakan sedih pula, begitulah kiranya saya rasa jika kak Risa sedang kesepian dan ketakutan menguasai diri.

8. Silam

Inilah yang saya tunggu - tunggu, berkisah tentang seorang anak yang dihadapkan pada pilihan tetap  menjaga toko perlengkapan kematian atau mengikuti acara ultah sahabatnya. dan dia justru memilih untuk melanggar perintah orangtuanya untuk menjaga toko dan justru meninggalkan toko tersebut, dan malapetaka terjadi begitu saja.

Akhirnya akan selalu ada saja penyesalan yang terjadi di belakang. penyesalan itu amat memilukan dan berdampak sangat menyakitkan.

###
REVIEW

Saya senang sekali ketika mendapatkan kesempatan review buku kak Risa Saraswati yang memang sangat hits dengan kisah persahabatannya dengan kelima kawan gaibnya.  mereka sangat lucu sekali apalagi pas salah satu dari mereka mengatakan "Apakah kami hantu?"

Saya suka buku ini bahkan dari halaman pertamanya, lalu pas baca saya suka sekali dengan kisah Sukma, gila itu sosok Sukma. membuat merinding bahkan saat sudah selesai baca, dan bahkan saat kini menuliskannya. apalagi saat diketahui ada borok yang menganga dan air liur yang menetes terus, tak terbayangkan.

Namun dari semua itu, saya paling tersentuh pas bagian Risa menuliskan surat pada teman teman gaibnya saat mengalami kesepian dan kesedihan. rasanya memang setiap manusia sekuat apapun dia, pasti akan takluk dalam menghadapi yang namanya kesepian dan kesedihan. pokoknya buku ini kalau bagi saya nggak hanya berisi horror yang kerjanya menakut - nakuti saja, namun ada sesuatu yang dapat diambil pelajaran atau pengingat. seperti jangan keluar magrib - maghrib, jangan tidur saat senja, jangan melanggar perintah orang tua, dsb.

Pokoknya bagi kalian penikmat kisah horror dan juga khususnya para penggemar buku Kak Risa Saraswati, kalian nggak boleh melewatkan baca buku ini. sangat menyeramkan dan sangat menggetarkan, namun ada saja sesuatu yang dapat dipetik dari kejadian kejadian yang terjadi berkaitan dengan waktu "Senja".

Overall, buku ini keren sekali. seperti "mengajak" kalian untuk menyelami kehidupan yang tak terduga sebelumnya.









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL: PERSIMPANGAN - HASAN ASPAHANI - GAGASMEDIA

Judul Buku : Persimpangan Penulis : Hasan Aspahani Penyunting : Ry Azzura dan Sulung S. Hanum Ilustrator : Fajar Nugraha Penerbit : GagasMedia Terbit : 2019 Cetakan Pertama Jumlah Halaman : vi + 206 Hlm Cover depan novel Persimpangan karya Hasan Aspahani  BLURB NOVEL: Pergi dari Ibu Kota menyusuri arah Timur Indonesia, Habel Rajavani melakukan perjalanan dengan misi melupakan kehilangan. Majalah remaja yang merupakan “rumah” baginya—tempat ia bekerja dan bermakna—mesti menghadapi realitas dunia digital. Jurnalis muda itu mencari tahu apa yang ia butuhkan dalam hidupnya yang masih akan panjang. Ditemani jurnal setia, ia membuat catatan atas apa-apa yang ia temui, segala resah dan cerita. Dia bertemu banyak orang yang lebih malang darinya, “Masing-masing dari kami menemukan cara untuk berdamai dengan diri sendiri dan kehidupan,” tulisnya dalam jurnal itu. Di waktu yang tak ia duga, hadir seorang perempuan yang mengguncang kebekuan hatinya. Perempua

Mimpi Secarik Kertas

Jam menunjukkan pukul 2 siang ketika aku tiba dirumah. Terlihat adikku yang sedang belajar dan yang satu lagi sedang bermain robot-robotan, mereka bernama Farras dan Naddif. Keduanya perempuan. Namun, adikku Naddif sedikit agak tomboy. Entahlah, kata ibuku perilakunya sepertiku. “Assalamu’alaikuum.” ucapku memberikan salam dan kemudian bergegas masuk kamar. “Deyo, makan dulu gih, ibu sudah memasak masakan yang kamu suka. Jangan sampai telat lagi makannya, kamu punya maag.” perintah ibuku menghentikan aku ketika hendak menutup pintu kamar. “Mm, tadi disekolah Deyo sudah makan, bu.” kataku. “Oh yasudah.” katanya singkat. Kututup pintu kamar, kemudian dengan sedikit terburu-buru aku mengganti baju. Aku jadi memikirkan apa yang tadi Pak Kiki katakan. Dia berkata kalau kita harus punya banyak mimpi, dimulai dari mimpi terkecil hingga mimpi terbesar dalam hidup kita. Dia juga berkata kalau semua orang pasti punya mimpi yang amat banyak, namun terhalang oleh hambatan yaitu keadaan. Menur