Langsung ke konten utama

CINTA, BERSABARLAH!

     Edwin dan Nurma adalah karyawan satu bank yang sama, keduanya sedang menjalani ikatan hubungan yang sembunyi - sembunyi. sebab jika ketahuan, salah satu harus mengundurkan diri atau dikeluarkan. tiga tahun tanpa kejelasan membuat Nurma menaruh kecurigaan pada Edwin tidak serius sekalipun dia tahu sendiri keadaannya tidak memungkinkan untuk jadi lebih serius.

     Adalah Melvin, seorang yang dikenalkan oleh Diandra. sebagai lulusan terbaik kampus di luar negeri. pulang ke Indonesia untuk mengambil berkas - berkas yang dibutuhkan untuk kuliah S 3 di luar negeri juga. membuat Nurma goyah hati, sungguh pemandangan yang menggiurkan dan mendebarkan bagi Nurma. dia merasa kalau Melvin adalah jalan tengah dari kebuntuan hatinya selama ini.

     Sedangkan Edwin, dia rupanya memiliki sesuatu yang baru yang dia sembunyikan dari Nurma. berupa hubungan kedekatan dengan seorang tante bernama Riana. Tante Riana sangat cantik, mandiri, dan juga kaya. Edwin awalnya iseng saja mengasih nomor teleponnya pada Tante itu, tapi ujungnya Edwin seperti menjadi semacam simpanan dari tante itu.

     Hubungan terlarang itu menjadi selingan antara hubungan Edwin dan Nurma yang stuck dan tidak ada kejelasan. namun semua terbongkar ketika pesta syukuran yang dilangsungkan oleh Melvin yang akan menjalani studi di luar negeri lagi. di situ terdapat seorang yang sudah dijodohkan orang tua Melvin pada Melvin, dan juga rahasia yang lebih menyakitkan lagi mengenai rahasia hubungan Edwin dan Tante Riana.

     Semuanya hancur sudah, cinta termasuk di dalamnya. namun ada satu harapan, karier. kini Edwin dan Nurma bersaing merebut pangkat tinggi yang akan disediakan oleh atasan mereka. siapakah yang berhasil?
namun cinta akan selalu ada di balik persaingan sengit itu. mampukah semua dijalani?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI: SENJAKALA - RISA SARASWATI

Judul       : SENJAKALA Penulis    : Risa Saraswati Penerbit   : Bukune Tebal       : x+218 hlm; 14x20 cm ISBN       : 978-602-220-294-3 Blurb: Senjakala. Setiap orang punya perasaan yang berbeda tentang gurat , merah yang menghiasi langit senja itu. Ada yang menganggapnya indah, tenang, bahkan romantis-seperti yang sekarang kian populer disajakkan para penyair. Namun, bagiku. Peter, Hans, Hendrick, William, dan Janshen, saat itu artinya tidak boleh kemana-mana. Kami akan berada di kamar dan bercerita tentang hal mengerikan apa saja yang bisa muncul di waktu senja. Anak-anak itu ketakutan, Semakin besar rasa takut mereka, makin semangat aku bercerita. Sekumpulan kisah-kisah paling menyeramkan dari makhluk yang bermunculan pada jelang malam itu di buku ini. Selamat mengikuti Senjakala, sisi lain dari indah gurat senja. ### Buku ini merupakan kisah menarik tentang kisah yang dialami oleh Risa Saraswati sendiri perihal waktu senja, dan diceritakan kepada pa

RESENSI NOVEL: PERSIMPANGAN - HASAN ASPAHANI - GAGASMEDIA

Judul Buku : Persimpangan Penulis : Hasan Aspahani Penyunting : Ry Azzura dan Sulung S. Hanum Ilustrator : Fajar Nugraha Penerbit : GagasMedia Terbit : 2019 Cetakan Pertama Jumlah Halaman : vi + 206 Hlm Cover depan novel Persimpangan karya Hasan Aspahani  BLURB NOVEL: Pergi dari Ibu Kota menyusuri arah Timur Indonesia, Habel Rajavani melakukan perjalanan dengan misi melupakan kehilangan. Majalah remaja yang merupakan “rumah” baginya—tempat ia bekerja dan bermakna—mesti menghadapi realitas dunia digital. Jurnalis muda itu mencari tahu apa yang ia butuhkan dalam hidupnya yang masih akan panjang. Ditemani jurnal setia, ia membuat catatan atas apa-apa yang ia temui, segala resah dan cerita. Dia bertemu banyak orang yang lebih malang darinya, “Masing-masing dari kami menemukan cara untuk berdamai dengan diri sendiri dan kehidupan,” tulisnya dalam jurnal itu. Di waktu yang tak ia duga, hadir seorang perempuan yang mengguncang kebekuan hatinya. Perempua

Mimpi Secarik Kertas

Jam menunjukkan pukul 2 siang ketika aku tiba dirumah. Terlihat adikku yang sedang belajar dan yang satu lagi sedang bermain robot-robotan, mereka bernama Farras dan Naddif. Keduanya perempuan. Namun, adikku Naddif sedikit agak tomboy. Entahlah, kata ibuku perilakunya sepertiku. “Assalamu’alaikuum.” ucapku memberikan salam dan kemudian bergegas masuk kamar. “Deyo, makan dulu gih, ibu sudah memasak masakan yang kamu suka. Jangan sampai telat lagi makannya, kamu punya maag.” perintah ibuku menghentikan aku ketika hendak menutup pintu kamar. “Mm, tadi disekolah Deyo sudah makan, bu.” kataku. “Oh yasudah.” katanya singkat. Kututup pintu kamar, kemudian dengan sedikit terburu-buru aku mengganti baju. Aku jadi memikirkan apa yang tadi Pak Kiki katakan. Dia berkata kalau kita harus punya banyak mimpi, dimulai dari mimpi terkecil hingga mimpi terbesar dalam hidup kita. Dia juga berkata kalau semua orang pasti punya mimpi yang amat banyak, namun terhalang oleh hambatan yaitu keadaan. Menur