Langsung ke konten utama

SAHABAT MASA KECIL

     Banyak sekali kisah tentang sahabat di masa kecil, banyak yang bisa diceritakan satu persatu. saya rasa semua anak sekelas adalah sahabat saya di masa kecil, saya termasuk pribadi yang suka bergaul. saya suka bersahabat dengan saya, namun di masa kecil saya juga punya sifat buruk yakni suka pamer, apa saja dipamerin, ini itu dipamerin, bahkan sampai mengarang punya ini itu padahal nggak punya.
     Sahabat - sahabat saya di masa kecil juga pada lucu - lucu, mereka seringkali bikin aku tertawa dan sekaligus menangis sebab aku suka dikerjai jika masuk dalam permainan, seperti jika main petak umpet, selalu saya kena jaga sampai berkali - kali.
      namun anehnya saya merasa masa kecil saya begitu menyenangkan, sampai akhirnya kami semua duduk di kelas lima SD, teman ada yang ganti dan ada yang baru datang, lalu dua tahun terakhir malah persahabatan menjadi lebih seru. bahkan yang paling seru adalah ketika  sahabatku cowok melakukan kesalahan yang tak akan terlupakan.
     pada waktu itu pelajaran IPA, sekelas itu menjawab dengan jawaban "MENGEMBUN" karena waktu itu bab perpindahan zat, namun entah kenapa teman saya itu menjawab dengan jawaban "mengambung" mengambung sendiri dalam bahasa Jawa adalah mencium, dan guru IPA kami waktu itu mendengar dengan jelas kalau teman saya itu menjawab dengan jawaban bukan mengembun, akhirnya dia dihukum untuk mencium tembok dari sisi - ke sisi. ya ampun....
     kejadian kedua adalah kejadian sepatu  melayang, walau kejadian itu sudah lama tapi saya selalu ingat. guru saya Bahasa Arab memang terkenal dengan keseriusan dan ketegasan, entah apa yang menyebabkan teman saya itu sampai membantah guru saya itu, padahal dia salah. emosi guru Bahasa Arab sampai meluap seperti itu, mungkin temanku diingatkan tapi bantah atau apa, akhirnya sandal guru melayang ke mukanya. zaman dulu seru banget lihat kejadian begitu.
    kalau soal kejahilan kami semua, mungkin sudah tidak terhitung apa saja kejahilannya. membeli Irex dan meminumnya secara sembunyi - sembunyi dan menggoda guru kami yang tertidur di kelas adalah memori yang bisa dikatakan awkward banget. tapi kalau aku sendiri, suka mengolok - olok teman saya yang berak di celana, menurut saya hal itu sangat pantas diolok - olok, dan akhirnya kejadian itu terbalas karmanya saat jadi guru/pengajar, saya harus  membersihkan kelas juga saat ada siswa saya yang berak di kelas.
     masa kecil yang seru itu sayangnya tak akan kembali lagi, kini kami semua sudah menginjak usia dewasa, sudah menata kehidupan masing - masing,dari mereka ada yang jadi designer, ada yang jadi insinyur, perawat, banyak deh pokoknya yang udah bisa menata kehidupan jadi orang besar dan saya jadi pengajar, dan author wanna be.
     saya ingin segera datang bulan Ramadhan supaya bisa ada alasan ketemu sama mereka dan kita bisa reunian kecil - kecilan bertema buka bersama, teman - teman yang cewek sudah banyak yang nikah, yang cowok mulai banyak yang nikah juga, aku? belum lah, masih banyak yang harus diraih dan belum bisa kasih sesuatu buat orang tua dulu, ih kok malah jadi curcol?
     persahabatan kami sekarang sudah bertransformasi menjadi persahabatan orang dewasa, segan rasanya bisa tertawa lucu - lucuan semasa lalu, namun mereka biasanya tahu saya adalah biang berita alias biang gosip, saya selalu punya update kabar - kabar teman masa kecil itu.
    aku kangen bertemu dalam formasi lengkap, susah sekali sih kumpul semua sekelas??

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI: SENJAKALA - RISA SARASWATI

Judul       : SENJAKALA Penulis    : Risa Saraswati Penerbit   : Bukune Tebal       : x+218 hlm; 14x20 cm ISBN       : 978-602-220-294-3 Blurb: Senjakala. Setiap orang punya perasaan yang berbeda tentang gurat , merah yang menghiasi langit senja itu. Ada yang menganggapnya indah, tenang, bahkan romantis-seperti yang sekarang kian populer disajakkan para penyair. Namun, bagiku. Peter, Hans, Hendrick, William, dan Janshen, saat itu artinya tidak boleh kemana-mana. Kami akan berada di kamar dan bercerita tentang hal mengerikan apa saja yang bisa muncul di waktu senja. Anak-anak itu ketakutan, Semakin besar rasa takut mereka, makin semangat aku bercerita. Sekumpulan kisah-kisah paling menyeramkan dari makhluk yang bermunculan pada jelang malam itu di buku ini. Selamat mengikuti Senjakala, sisi lain dari indah gurat senja. ### Buku ini merupakan kisah menarik tentang kisah yang dialami oleh Risa Saraswati sendiri perihal waktu senja, dan diceritakan kepada pa

RESENSI NOVEL: PERSIMPANGAN - HASAN ASPAHANI - GAGASMEDIA

Judul Buku : Persimpangan Penulis : Hasan Aspahani Penyunting : Ry Azzura dan Sulung S. Hanum Ilustrator : Fajar Nugraha Penerbit : GagasMedia Terbit : 2019 Cetakan Pertama Jumlah Halaman : vi + 206 Hlm Cover depan novel Persimpangan karya Hasan Aspahani  BLURB NOVEL: Pergi dari Ibu Kota menyusuri arah Timur Indonesia, Habel Rajavani melakukan perjalanan dengan misi melupakan kehilangan. Majalah remaja yang merupakan “rumah” baginya—tempat ia bekerja dan bermakna—mesti menghadapi realitas dunia digital. Jurnalis muda itu mencari tahu apa yang ia butuhkan dalam hidupnya yang masih akan panjang. Ditemani jurnal setia, ia membuat catatan atas apa-apa yang ia temui, segala resah dan cerita. Dia bertemu banyak orang yang lebih malang darinya, “Masing-masing dari kami menemukan cara untuk berdamai dengan diri sendiri dan kehidupan,” tulisnya dalam jurnal itu. Di waktu yang tak ia duga, hadir seorang perempuan yang mengguncang kebekuan hatinya. Perempua

Mimpi Secarik Kertas

Jam menunjukkan pukul 2 siang ketika aku tiba dirumah. Terlihat adikku yang sedang belajar dan yang satu lagi sedang bermain robot-robotan, mereka bernama Farras dan Naddif. Keduanya perempuan. Namun, adikku Naddif sedikit agak tomboy. Entahlah, kata ibuku perilakunya sepertiku. “Assalamu’alaikuum.” ucapku memberikan salam dan kemudian bergegas masuk kamar. “Deyo, makan dulu gih, ibu sudah memasak masakan yang kamu suka. Jangan sampai telat lagi makannya, kamu punya maag.” perintah ibuku menghentikan aku ketika hendak menutup pintu kamar. “Mm, tadi disekolah Deyo sudah makan, bu.” kataku. “Oh yasudah.” katanya singkat. Kututup pintu kamar, kemudian dengan sedikit terburu-buru aku mengganti baju. Aku jadi memikirkan apa yang tadi Pak Kiki katakan. Dia berkata kalau kita harus punya banyak mimpi, dimulai dari mimpi terkecil hingga mimpi terbesar dalam hidup kita. Dia juga berkata kalau semua orang pasti punya mimpi yang amat banyak, namun terhalang oleh hambatan yaitu keadaan. Menur